Senin, 09 Mei 2016

Pengenalan PDMS (Bag.2)

Pengenalan PDMS (Bag.2)

Sejarah Awal Mula PDMS

Pada awal lahirnya PDMS (Plant Design Management System) tidak terlepas dari sejarah campur tangan The Computer-Aided Design Centre atau lebih dikenal dengan nama CADCentre di Cambridge UK pada tahun 1967 oleh UK Ministry of Technology. Badan ini mempunyai misi mempromosikan dan mengembangkan industri di Inggris melalui penyebaran dan pengembangan teknik design dengan menggunakan komputerisasi atau lebih dikenal dengan sebutan computer-aided design. Dari badan yang dibentuk oleh UK Ministry of Technology ini kelak lahir jaringan komunitas CAD yang melahirkan beberapa nama, termasuk salah satunya Dick Newell, salah seorang yang membidani lahirnya PDMS sekitar tahun 1976, akan tetapi CADCenter sendiri baru menjadi Private company pada tahun 1983, dan pada tahun 2001 namanya berubah menjadi Aveva. Selang tiga tahun kemudian yaitu 2004 mengakuisisi Tribon ship design software. Plant Design Management System atau dikenal dengan PDMS adalah sebuah software design dengan multi user yang mengakses database dengan memberikan informasi berupa detail sebuah rancangan.

Bagian-Bagian PDMS

PDMS dibagi menjadi beberapa modul antara lain adalah :

1. Modul Design
Adalah modul yang dipilih untuk perancangan model model tertentu dengan tampilan 3D, perancangan tersebut meliputi sistem pemipaan, Struktur, equipment, tray, HVAC, dan sistem penopangan (supporting).
Hasil akhir dari Modul Design antara lain :
- 3D graphic solid
- Material Take Off (MTO) komponen komponen melalui report
- Check clash report
- Gambar kerja, baik berupa gambar isometrik (melalui modul Isodraft) atau output 2D lainya.

2. Modul Draft
Umumnya modul ini digunakan untuk menghasilkan gambar kerja dua dimensi (2D drawing) yang mencakup penarikan atau memberikan informasi ukuran, lokasi, anotasi baik berupa nama equipment, pipa, instrument, kolom struktur dan informasi berupa penamaan lainya. Pada gambar kerja seperti Piping arrangement, pipe support location, penetration location, instrument tagging, electrical or instrument tray routing akan menggunakan modul draft ini.
Beberapa kelebihan menggunakan PDMS Modul Draft dibanding dengan software 2D lain yang umum ditemukan dipasaran adalah:
  1. Anotasi pada equipment, pipa, instrument, atau tray dengan sendirinya akan berubah bila terjadi perubahan pada modul design tanpa harus melakukan proses editing.
  2. Penarikan ukuran yang diinginkan dengan sendirinya akan menunjukan besaran antara connection point (P-Point), dengan kata lain pengukuran secara automatis akan mengkalkulasi besaran atau jarak tersebut.
  3. User dapat mengecek langsung design melalui gambar kerja pada modul ini, akan tetapi bukan berarti dapat mengubah atau melakukan modifikasi pada model design.

3. Modul Isodraft
Seperti telah dipaparkan sebelumnya salah satu out-put dari modul design adalah gambar kerja, atau dikenal dengan isometric drawing, untuk menghasilkan gambar kerja tersebut dapat dilakukan melalui modul isodraft. Isodraft menghasilkan bentuk simbolik dari sebuah sistem pemipaan baik untuk pengerjaan di fabrikasi (shoop) atau pengerjaan langsung dilapangan (erection) seperti pemasangan valve, gasket ataupun komponen yang menggunakan ulir sebagai metode penyambungan (threaded connection). Hasil berupa gambar kerja melalui modul isodraft menyediakan beberapa informasi antara lain:
  • Deskripsi dan material dari komponen komponen pemipaan
  • Jumlah komponen yang digunakan dalam sebuah pipa
  • Panjang pipa (Cut length) yang digunakan
  • Informasi pengerjaan, seperti field weld atau field fit weld
  • Proses perlakuan pipa atau pun catatan khusus untuk perlakuan pada sebuah pipa.
  • Penomoran spool dan welding joint number (pada penggunaan modul spooler).
4. Modul Paragon
Semua bentuk graphic komponen yang ada di modul design dibentuk melalui modul paragon, katalog yang terdapat pada PDMS melalui Modul Paragon ini sama dengan standar katalog yang dikeluarkan oleh vendor dari komponen tersebut atau sesuai dengan standard internasional yang menjadi acuan bersama. Umumnya katalog yang terdapat dalam sebuah database project dapat juga digunakan pada project lain dengan ketentuan menggunakan standard material yang sama atau requirment yang sama. Untuk lebih memahaminya anda dapat mengibaratkan modul paragon ini sebagai modul pembentuk pola dari beberapa bentuk komponen.

5. Modul Propcon
Merupakan Properties database, dimana salah satu fungsi outputnya digunakan untuk stress analysis melalui penyimpanan data berat atau material yang digunakan pada sebuah komponen.

6. Modul Lexicon
Adalah modul yang digunakan untuk memberikan attribut khusus pada komponen atau pada bagian lainya dari model, berupa informasi tambahan sesuai kebutuhan project. Dengan pemberian attrubut ini diharapkan dapat membantu dan meningkatkan mutu design.

7. Modul Specon
Dalam penggunaan PDMS sebagai salah satu software design terlebih dahulu yang disiapkan adalah database spesifikasi dari sebuah project. Spesifikasi pada sebuah group pemipaan atau tray dibuat dan dimodifikasi melalui modul specon. Sebagai contoh Spec pipa dengan nama A3B adalah spec untuk material Carbon Steel dengan rating 300#.

8. Modul Administration
Pertama sekali sebelum membangun sebuah database PDMS, modul yang digunakan adalah modul Administration. Pada modul ini akan didefenisikan beberapa informasi penting antara lain:

  • Team, Seorang sistem administrator pada sebuah perusahaan biasanya akan mendiskusikan terlebih dahulu dengan project engineer atau design management mengenai team yang akan dibentuk dan diimplementasikan dengan team pada PDMS data base, seperti team untuk piping, struktur, elektrikal dan lain lain.
  • Users, merupakan bagian dari team, sebuah team memungkinkan memiliki user lebih dari satu, akan tetapi tidak sebaliknya.
  • Databases (DB’s), merupakan bagian untuk menyimpan beberapa informasi yang akan digunakan baik bersifat khusus seperti database untuk pemipaan, struktur dan sebagainya ataupun database yang bersifat umum.
  • Multiple database (MDBs), adalah kumpulan dari database yang telah dibahas sebelumnya.

Dengan kata lain modul administration merupakan modul untuk pengaturan dalam pengoperasian PDMS software.

Minggu, 08 Mei 2016

Pengenalan PDMS (Bag. 1)

Pengenalan PDMS (Bag. 1)

 Plant Design Management Systems (PDMS) merupakan software 3D Modelling yang sangat familiar di Oil Gas & Petrochemical Industries. PDMS. Banyak keunggulan yang didapat dengan menggunakan software perancangan ini antara lain kemampuannya untuk menampilkan desain rancangan dalam bentuk 3D melalui menu design, mengefisiensikan waktu dalam mengumpulkan informasi material dan komponen yang digunakan melalui menu report, gambar kerja untuk fabrikasi melalui menu isodraft, spooler dan draft, tampilan review yang sangat membantu dalam presentasi proyek, dan banyak fasilitas serta keunggulan lainya dengan menggunakan software ini. Disamping itu keunggulan lain yang dimiliki pdms adalah bisa berinteraksi dengan aplikasi perancangan lainya seperti AutoCad, MicroStation, Xsteel, Caesar, Spoolgen dan bahkan dapat memanfaatkan keunikan yang terdapat dalam microsoft office excel. Tidak mengherankan bila beberapa tahun terakhir banyak perusahaan dalam bidang perancangan terutama dalam bidang gas dan perminyakan yang mengharuskan karyawanya mahir menggunakan PDMS.

Pembuatan 3D modeling sistem perpipaan dengan PDMS sangatlah penting , karena PDMS dapat mengkontrol penggunaan material dan mampu memberikan pengecekan yang akurat dalam proyek Oil & Gas maupun Petrochemical sehingga meminimalisir kesalahan desain. Didalam PDMS ada beberapa tahapan dalam pembuatan 3D modelling sehingga menghasilkan output yang dibutuhkan seperti Isometric drawing, extract quantity material untuk diolah ke Excel, dan pengecekan Clash.

Mempelajari PDMS bisa dimulai dari pengenalan tool bar dan setting yang diperlukan, dilanjutkan dasar dasar pemodelan equipment dalam sebuah perancangan industri yang diikuti dengan pemodelan sistem pemipaan. Berikutnya adalah bagaimana menghasilkan gambar kerja dan pengolahan data sehingga dapat dibaca oleh aplikasi lain. Selain itu perlu diketahui juga cara mendapatkan laporan bahan dan material yang digunakan atau Material Take Off (MTO), managemen pendeteksian clash, pemodelan penetrasi, juga  penggunaan 2D drafting melalui modul draft sampai mempersiapkan tampilan untuk presentasi proyek.
Dalam blog ini, penulis akan berusaha membahas bagian-bagian yang dianggap perlu untuk memulai bekerja menggunakan PDMS. Semoga bisa menjadi referensi bagi siapa saja yang ingin mempelajari PDMS terutama bagi pemula yang belum sama sekali mengenal PDMS.

Semoga Bermanfaat.